Persekusi


Pengertian Persekusi,

Menurut kamus besar bahasa indonesia persekusi/per·se·ku·si/ /pérsekusi/ adalah suatu tindakan main hakim sendiri atau pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas;

memersekusi/me·mer·se·ku·si/v adalah menyiksa, menganiaya: tanpa memikirkan lagi keadilan atau kemanusiaan, mereka ~ lawan politiknya bagai iblis http://kbbi.web.id/persekusi

Belajar Mati dari Bang Freddy Budiman


Tulisan ini aku buat untuk diriku, sebagai pengingat akan kematian ku….
Freddy_FreddyBelajar Mati dari Bang Freddy Budiman yarhamullah..Dia sudah tahu persis kapan ia akan dieksekusi mati…
Dia juga sudah tahu tempat dimana dia akan mati… Dia pun sudah mengetahui dalam kondisi apa dia akan mengakhiri hidupnya…
Bahkan diapun telah dikabari tentang kuburannya yg sudah digali untuknya…

Namun dia telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi…
Ia telah mengukuhkan syahadat
Ia sudah insyaf dan telah bertobat
Ia juga senantiasa menjaga sholat
Ia pun selalu shalawat dan tilawat Ramadhan lalu dikabarkan ia mengkhatamkan qur’an sebanyak 10 kali…ma syaa Allah
Itulah masa-masa terindah saudara kita Freddy Budiman sebelum mati…
dieksekusi..
Kisah eksekusi yang tenang dan tanpa meronta,
dengan hati yang siap memasuki alam kubur dengan takbir الله أكبر‎ الله أكبر‎ الله أكبر‎
Allah berikan kesempatan Freddy untuk bertobat…
Bahkan Allah tentukan kematiannya di hari Jumat…
Sebelum ia wafat…
kita pun sama dengan Freddy, sedang menunggu waktu eksekusi…
setiap saat kita pasti mati dan akan mati..
Namun Freddy jelas tanggalnya, harinya dan jamnya bahkan menitnya, dia juga sudah tahu dimana tempatnya serta bagaimana cara matinya…
Sementara kita , bagaimana dengan dengan kematian kita …
tidak jelas kapan waktunya, entah dimana tempatnya dan bagaimana kita menghadapi kematian dan ruh keluar dari tubuhnya …
Apakah kita sedang dalam kondisi berwudhu atau berdzikir atau sedang berdoa?
atau sedang sholat atau sedang tilawah?
Atau bahkan malah justru kematian itu datang pada saat kita sedang bermaksiat, atau sedang berjudi, atau sedang dgn bukan muhrim kita, atau bahkan dengan istri atau suami orang lain, ditambah sedang mabuk-mabukan, atau sedang berzina yg bukan muhrim kita…
atau kita mati sedang berada di tempat-tempat pelacuran, diskotik, atau tempat-tempat maksiat lainnya??
Jika kematian yg sudah jelas waktunya bagi seorang sekelas Freddy kemudian ia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
lalu bagaimana dengan kita sahabatku,
bagaimana dengan kita yg justru sebaliknya melalaikan waktu sholat,
memperbanyak jumlah dosa memperbanyak jumlah maksiat,…
sahabat kematian kita tidak jelas kapan waktunya ia datang menjemput kita?
Seharusnya persiapan kita jauh lebih baik dari Bang Freddy, kenapa ?
Karena kematian itu bisa datang kapan saja… dimana saja… dalam kondisi apa pun juga !!!
Lalu… Mengapa bertobat masih saja ditunda-tunda, sahabat ku?
Mengapa ketika tiba waktu sholat tidak bersegera, selalu menunda di akhir waktu?
Mengapa puasa yg hanya di bulan ramadhan masih saja sekedar rutinitas tanpa ada arti?
Mengapa Berqurban masih mengharap pujian dari orang lain, bukankah makna dari berkurban menyembelih kesombongan kita?
Mengapa zakat or infak selalu berat mengeluarkannya, dipilih mata uang yang paling kecil di dompet, syukur syukur kalu ada uang yang sudah kusam dan lecek ?
Mengapa umrah/haji tidak diniatkan kuat dalam dada, hanya untuk pamer dan kesombongan semata ?

Sahabat kita giat bekerja Seolah-olah kita masih akan hidup seribu tahun lagi…
kita mengejar pangkat seolah tidak pernah lelah mengejar duniawi…
Bermaksiat sudah tak terhitung jari…
Tetapi jika beramal selalu ingin dipuji-puji…
Mari kita manfaatkan waktu yg tersisa ini untuk bertobat sebelum wafat..
Menjalankan syariat dan sunnah – sunnah dengan sungguh – sungguh..
Kita mohon rahmat-Nya saat-saat wafat Dan kita harap ampunan-Nya sebelum dan setelah kita wafat
Semoga Allah masukkan kita ke syurga bersama orang-orang yg dimuliakan-Nya di akhirat kelak…
Semoga Allah memudahkan dan menetapkan kita semua menjalani sisa kehidupan ini dengan istiqomah dan kaffah di jalan-Nya yang lurus serta dirahmati dengan jannah-Nya.
Aamiin