Category Archives: Cinta

Ini adalah Perjalanan Hidup dan kisah Cinta Ku

Janji Allah Bagi Anda yang Akan Menikah


~::*Janji Allah Bagi Anda yang Akan Menikah*::~

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

 

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

 

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

 

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

 

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

 

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

 

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya – maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

 

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya“. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

 

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

 

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

 

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ “. (Al Mu’min : 60)

 

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

 

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

 

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.

 

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

 

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

 

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

 

6. Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat“. (Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

 

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

 

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

 

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

 

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

 

Semoga Bermanfa’at

Bilamana catatan ini dirasa bermanfaat bagi Para Sahabat ?

Maka Sebarkanlah dgn cara klik tombol “share/bagikan” dibawah catatan ini,

semoga membawa PERUBAHAN ke yang lebih baik bagi Bangsa ini & menjadi amal jariyah bagi kita semua,aamiin… 🙂

 

“Barang siapa MENUNJUKKAN pada KEBAIKAN ,maka baginya PAHALA seperti orang yang MELAKUKANnya .” (HR.Muslim)

ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ

SEBUAH PENANTIAN, KHUSUS AKHWAT YANG IKHWAN SILAKAN MENJEMPUT


~::*SEBUAH PENANTIAN,KHUSUS AKHWAT YANG IKHWAN SILAKAN MENJEMPUT*::~

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran seseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

 

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

 

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

 

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

 

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

 

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

 

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

 

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

 

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

 

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

 

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

 

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Semoga bermanfa’at

ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.

JIKA ITU MEMANG CINTA


JIKA ITU MEMANG CINTA

Oleh Rito Kurniawan

Jika mencintai itu indah mengapa harus ada air mata,

Jika mencintai itu menyakitkan kenapa harus ada tawa,

dimana letak kasih sayang jika tiada keikhlasan,

dimana letak kehidupan jika tiada perasaan

,cinta tanpa iman tak lebih penghianat rasa,

cinta tanpa taqwa adalah awal dari kehancuran,

waspadai cinta karena dia buta,

tiada satupun cinta yg abadi kecuali cinta kepada sang Pencipta….

Aku Menikahimu karena Allah


~::*Aku Menikahimu karena Allah*::~

 

 

Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya

saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku

rasakan justru rasa haru biru.

 

Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara

yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang

paling keras menentang perkawinanku.

 

Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, “Jadi juga kau nikah

sama ‘buntelan karung hitam’ itu ….?!?” Duh……, hatiku sempat

kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut ‘buntelan

 

karung hitam’.

 

“Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis

hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat

kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!” sambung ibu

lagi.

 

“Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan

Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu…?” Kali ini aku

terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat

tersinggung mendengar ucapanku.

 

“Oh…. rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu.

 

baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan

dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau

bawa perempuan itu ke rumah ini !!”

 

DEGG !!!!

 

****

 

“Yanto…. jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba,” teguran

 

Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati.

 

“Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah …akhi,” sekali lagi

Ismail memberi semangat padaku.

 

‘Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan

mas kawin seperangkat alat sholat tunai !”

 

Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.

 

“Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah

dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain.”

 

****

 

Dikamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.

Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah

sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam

hati kuberanikan diri untuk menyapanya.

 

“Assalamu’alaikum …. permintaan hafalan Qur’annya mau di cek kapan

De’…?” tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi

disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah, istriku memang pernah

meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan

Qur’an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.

 

“Nanti saja dalam qiyamullail,” jawab istriku, masih dalam tunduknya.

Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam.

Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri

 

isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia

menyerah.

 

Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku ‘tidak

menarik’. Sekelebat pikiran itu muncul ….dan segera aku mengusirnya.

 

Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.

 

“Bang, sudah saya katakan sejak awal ta’aruf, bahwa fisik saya seperti

 

ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak

menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan

yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan

kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia

sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah

yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama

pernikahan mereka,

” … Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan).

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena

mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya

kebaikan yang banyak.”

(QS An-Nisa:19)

 

Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air

mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi

seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir

 

Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.

 

“Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan

kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai

dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas.”

 

Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam

dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih

menyisakan segumpal ragu.

 

“Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh…

saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.

 

“Tidak…De’. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah.

Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika

seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi,” paparku sambil

menggenggam erat tangannya.

 

****

 

Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait

do’a kubentangkan pada Nya.

 

“Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat

mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri

karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi

saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan

kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam

Jannah-Mu !”

Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap

 

raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku

 

benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah

sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang

pada-Nya. Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa

melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya.

 

“…dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah

tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana

mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat

cintanya pada Allah …”

(QS. al-Baqarah:165)

 

Semoga Bermanfa’at

 

Oleh:Andhika Al-Banjari Mtp

ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ

YA ALLAH KU INGIN JODOH YANG TERBAIK



♥♥◦°˚˚♥ﷲ♥YA ALLAH KU INGIN JODOH YANG TERBAIK◦°˚˚ﷲ♥♥
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•’´ (¸.•’´*¤* `’•.¸) `’•.¸) `*•.¸¸.•
……….
……السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

♥♫•*•.¸♥¸♫•♥♫•*•.¸”..” ♥♫•*•.¸♥¸♫•.¸♥¸♫•♥
jODOH TERBAIK

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Adalah suatu yang wajar jika setiap kita menginginkan jodoh kelak di kemudian hari seorang yang sempurna di sana sini.akan tetapi apakah setiap orang akan mendapatkannya???Bagaimana agar keinginan itu tdk sekedar angan2 saja????Bagaimana pula jika ternyata kelak realita tak seindah mi…mpi dan angan yang kita bayangkan…???

*JODOH ADALAH POTRET DIRI *

Ungkapan ini tdk berelebihan kiranya,krn bukankah pepatah mengatakan:barang siapa menanam dia akan memetik??? artinya dia akan menikmati hasil jerih payah yg dia usahakan demikian juga seseorang yg berusaha menjadikan dirinya baik,menjaga dirinya dr hal-ha lyg jelek,dan terus meningkatkan kebaikan2 diri dia akn”memanen” jerih payahnya kalau diri kita mengingkan orang lain dalam hal ini calon jodoh kita yg baik.diapun menginginkan untk dirinya calon jodohnya yg baik pula.maka tdk pas kiranya jika kita berharap mendapat jodoh yg ”serba plus” sementara kita membiarkan diri kita”serba minus”.

Wajib untk kita selalu ingat bahwa jika kita ingin mendapatkan jodoh yg baik jadikandiri kita baik terlebih dahulu allah swt.berfirman:”Wanita-wanita keji adalah untk laki-lakiyg keji,dan laki-laki yg keji adalah untk wanita yg keji (pula),dan wanita-wanita yg baik adalah untk laki-laki yg baik dan laki-laki yg baik adalah untk wanita-wanita yg baik(pula)”(QS.An-Nur:26).

Dalam ayat lain allah swt.berfirman:

”laki-laki yg berzinah tdk mengawini kecuali perempuan yg berzinah atau perempaun yg musyrik;dan perempaun yg berzinah tdk di kawini kecuali oleh laki-laki yg berzinah atau laki-laki yg musyrik;dan yg demikian itu di haramkan bagi orang2 mukmin”(QS.An-Nur:3).

kalau ada yg bertanya : mengapa ada istri nabi yg durhaka,semisal istri nabi Luth dan nabiNuh…???Di sini kita tdk melihatnya dr sisi yg baik untuk yg baik ,akan tetapi kita khususnya wanita bisa mengambil pelajaran bahwa kita hendaknya bersemangat dlm beramal shaleh krn kedudukan orang2 terdekat kita semisal pasangan hidup yg shaleh tdklah menjamin keselamatan diri kita dr azab allah.

Dan jangan lupa terkadang kita d uji dngn orang2 terdekat kita..kalau istri nabi saja bisa seprti itu,apakah tdk mungkin lg istri kita…???ketika kita menyadari hal ini,maka semestinya sejak awal kita mencari yg terbaik dengan harapan akn terus baik dan bahkan meningkat kebaikkan nya,dan tentu saja hendaknya mendorong kita untuk menjadi lbh baik dan terus memperbaiki diri Bukankah blm tentu pasangan seseorang baik,meski dia tergolong orang yg baik…???apakah lagi jika dia tdk termasuk orang yg baik…???

*JANGAN HARAP TERIMA JADI*

Dalam segala hal,kita di tuntut untk banyak belajar .orang tua khususnya ibu,begitu susahpayah mendidik balitanya agar bisa mengenakan pakaian sendiri,mengembalikan mainan ke tempatnya semula,tdk sembarangan membuang sampah,mencuci tangan sebelum & sesudah makan dan seterusnya…:baru kemudian dia bisa besenang hati melihat si kecil tumbuh menjadianak yg baik dan membanggakan.

Demikian juga seorang suami or istri,tdk bisa mengharap pasangannya menjadi istri or suamiyg semakin baik,tnp berusaha membantu pasangannya untuk itu,ketika seorang laki-laki dan perempuan bertemu dalam suatu pernikahan,masing2 datang dngn kelebihan dankekurangan yg di sandangnya,kelebihan patut di syukuri,adapun kekurangan jangan di sesali.

bahkan hendaknya di usahakan bersama untk menguranginya or bahkan menghilangkan nya jika itu memungkinkan jika tdk khususnya apabila berkaitan dengan fisik maka memunculkan kelebihan2 baru yg lebih berarti dr pada mempersoalkan kekurangan yg tdk mungkin lg di perbaiki.itu setelah pernikahan sebelum pernikahan…???jangan pernah berharap calon jodoh yg sempurna.kenyataannya memang tdk ada pribadi ygsempurna yg terpenting,kedua pihak yg hendak menikah adalah pribadi yg siapdan punya motivasi berubah menjadi lebihi baik.syukur-syukur sudah punya track record yg bagus.

*AKUI KELEMAHAN DIRI SENDIRI*

Ketika melihat diri,mesti jujur kita akui bahwa kita adalah hamba yg dha’if mungkin sekali segala yg tampak setelah proses ta’aruf syar’i atau terdenger tentang seseorang yg sedangkita bidik unutk di jadikan pasangan hidup adalah serba indah tak bercacat sedang apa ygdi balik itu yg tdk sampai ke mata n telinga kita,kita tdk mengetahuinya bahkan orang yg kita anggap tedekat dengan si dia pun blh jd tdk ngeh…Taruhlah si dia itu memang sprt apa yg kita lihat dan kita denger.

tetapi bukankah si dia boleh jd baik bagi orang lain dan tdk baik bagi kita…???tidakkah kita pernah mendengar ada pasangan suami-istri yg bercerai gara2 lama tdk mendapat keturunan setelah masing2 menikah lagi ternyata masing2 di anugerahi keturunan lalu mesti gimana….???

Sikap yg terbaik tentu saja kita bertanya kepada yg maha mengetahui Dialah ALLAH dzat yangmaha berkuasa atas segala sesuatu ALLAH berfirman,

”………Boleh jadi km membenci sesuatu padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi km mencintai sesuatu

padahal ia buruk bagimu,ALLAH maha mengetahui ,sedangkan kamu tdk mengetahui” (QS.AL-Baqarah:216).

Adapun caranya telah di ajarkan oleh Rasulullah saw.yaitu shalat istikharah lengkap dngn do’anya
So ‘ingin jodoh yg baik….??? perbaiki diri,jangan menghayal yang tdk2,jangan berharap yg berlebihan ,banyak2 berdo’a,dan jangan lupa bertanya kepada yang maha tahu dan maha kuasa semoga dapat jodoh yang terbaik….!!! amin….amin.

  Apa iya wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik…
Kalau kita lihat di Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 26 memang disebutkan demikian

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”

Tetapi coba lihat konteksnya, di dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 6 Pustaka Imam Syafii halaman 32 dijelaskan bahwa yang dimaksud laki-laki yang baik dalam ayat ini adalah Rasulullah saw sebagai manusia yang paling baik sedangkan wanita yang baiknya adalah Aisyah ra sebagai isteri Rasulullah saw. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam pun menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah wanita yang jahat hanya pantas bagi laki-laki yang jahat dan laki-laki yang jahat hanya cocok bagi wanita yang jahat. Wanita yang baik hanya layak bagi laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik hanya patut bagi wanita yang baik.

Perhatikan!

Hanya pantas, hanya cocok, hanya layak, hanya patut, ini tidak berarti wanita yang baik pasti akan mendapat laki-laki yang baik atau sebaliknya. Mau bukti? Pasti semua kenal dengan Fir’aun. “Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Ad Dukhaan:31). Bahkan dengan beraninya, (Seraya) berkata:”Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. (QS. An Naazi’at : 24).

Tapi coba perhatikan isterinya !

“Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”(QS. At-Tahrim : 11)

Ternyata terbukti, seorang wanita yang baik belum tentu mendapat laki-laki yang baik, lalu perhatikan lagi contoh ini !

“Perhatikan bagaimana istri Nabi Luth dibinasakan, Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” ( (QS.Al-A’raaf:83).

Waw, seorang Nabi mendapatkan istri yang demikian! Tidak hanya Nabi Luth yang dapat istri seperti itu, tapi juga Nabi Nuh !

“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”. (QS. At-Tahrim : 10)

Ternyata terbukti, seorang laki-laki yang baik belum tentu mendapat wanita yang baik!

Shalih atau tidaknya seseorang, baik atau tidaknya diri kita, itu urusan kita kepada Allah.

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintakan pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Tetapi jika kita mendapat pasangan yang tidak baik maka sangat mungkin itu adalah ujian dari Allah swt.

Di dalam Al-Qur’an pun disebutkan, “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara ISTERI-ISTERIMU dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun : 14)

Juga di dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 14 ” Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: WANITA-WANITA, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”

Maka sangat baiklah jika kita berdoa. “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqaan : 74)

Hmmm, menarik bukan? Bahkan di sekitar kita juga banyak contoh yang bisa kita saksikan. Ada wanita shalihah, malah mendapat laki-laki bermasalah.

Ada laki-laki yang rajin ibadah, malah sering dikihianati wanita yang banyak berulah. Siapa menyangka, banyak orang beribadah berujung pada kekecewaan. Karena mereka mempunyai tujuan, orientasi, motivasi, atau niat yang salah: shalat Dhuha agar menjadi kaya, sedekah agar mendapat gaji berlipat atau jadi orang shalih agar mendapat istri/suami shalih. Padahal setiap shalatnya kita selalu bersumpah, dengan doa iftitah inna shalati wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahirabbil’alamin (Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam).

Dan dijelaskan bahwa segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya (H.R. Bukhori No:01 dan Muslim No:1907)

Ini artinya, segala amal ibadah haruslah diniatkan hanya kepada Allah swt. sehingga mendapat balasan yang setimpal dari Allah swt. Allah menjanjikan balasan itu, tapi tidak selalu semua balasan akan kita terima di dunia ini. Orang-orang yang kecewa itu karena hanya berharap pada balasan yang langsung dia dapat di dunia.

Jadi,kalau mau rajin ibadah, ya beribadahlah karena Allah swt. Kalau mau menjadi orang shalih, ya jadilah orang shalih karena Allah swt.

Kita tidak akan MERUGI apalagi KECEWA jika segala sesuatu dikerjakan dengan IKHLAS hanya karena Allah swt, bukan karena wanita yang ingin dinikahi, atau dunia yang ingin dimiliki.

Pasti semua tahu, beginilah orang-orang shalih menerima balasannya.

“Tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan” (QS.Sabaâ:37)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya[670], di bawah mereka mengalir sungai- sungai di dalam syurga yang penuh kenikmatan.(QS. Yunus :9)

[670]. Maksudnya: diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amal-amal yang menyampaikan surga.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS.An-Nahl:97)[839].

Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•. ♥♥~*♥**♥*~♥♥ .•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•*♥*
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥………¸.·´

Semoga bermanfaat…

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

قبل أن تكتب لي الحلال

(Sebelum Engkau Halal BagiKu)

Di Persilahkan Bagi yg Mau Tag,tag sendiri ataupun Share,
kolom tag cuma 50 kolom di batasi fihak fb,semoga mengerti adanya

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Salam Cinta karena-NYA & Ukhuwah Fillah
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥………¸.·´… ¸.·´¨) ¸.·*¨)♥
ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫

waspadai cinta karena dia buta,


Jika mencintai itu indah mengapa harus ada air mata,
Jika mencintai itu menyakitkan kenapa harus ada tawa,
dimana letak kasih sayang jika tiada keikhlasan,
dimana letak kehidupan jika tiada perasaan,
cinta tanpa iman tak lebih penghianat rasa,
cinta tanpa taqwa adalah awal dari kehancuran,
waspadai cinta karena dia buta,
tiada satupun cinta yang abadi kecuali cinta kepada sang Pencipta

kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.


Ketika kita telah memilih untuk menjemput jodoh dengdn jalan halal namun jodoh kita tak sesuai harapan..
Jangan bersedih, atau menyalahkan Allah..
mungkin kebaikan itu tidak terletak pada lelaki yang terpilih itu,
melainkan pada jalan yang kaupilih,
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.

Kalaulah kau tulang rusukku yang hilang, tunggulah sampai kudatang dengan gagah pada ke dua orang tuamu.


Dekatkanlah dirimu kepada Allah sebelum kau mendekat padaku.
Dia lah yang lebih tau yang terbaik untukmu,
Dia lah yang mampu mendekatkan hati kita,
Dia lah yang mampu membolak-balikkan hati kita.
Maka senantiasalah serahkan hatimu untukNya.
Kalaulah  kau tulang rusukku yang hilang,
maka bersabarlah sampai ku datang mnyempurnakan dien kita.
 
Kaulah bidadariku kelak, maka jagalah izzah mu sampai kudatang dengan gagah pada ke dua orang tuamu.

Cinta Adalah Fitrah


Cinta adalah fitrah manusia.
Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia.
Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal.
Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika di luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah.
Namun,perasaan cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan oleh nafsu sebelum Engkau Halal bagiku.
 

Jika Aku Jatuh Cinta


“Jika Aku Jatuh Cinta “
Jika Aku Jatuh Cinta
Ya Allah,jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu,agar bertambah kekuatan ku untuk
mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku
padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu Ya Allah, jika aku jatuh
hati,izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut
pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana,jika aku jatuh hati,jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari
hati-Mu. Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada
seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.Ya
Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku
tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia
kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan
biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa
hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada
taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam
membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya. Kekalkanlah
cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan
Nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan
limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.