“Yang…..”


Yang singkat itu adalah WAKTU
Yang menipu itu adalah DUNIA
Yang dekat itu adalah KEMATIAN
Yang besar itu adalah HAWA NAFSU
Yang berat itu adalah AMANAH
Yang sulit itu IKHLAS
Yang mudah itu adalah BUAT DOSA
Yang panjang itu adalah AMAL SALEH
Yang susah itu adalah SABAR
Yang sering lupa itu adalah BERSYUKUR
Yang membakar amal itu adalah GHIBAH
Yang mendorong ke neraka itu adalah LIDAH
Yang berharga itu adalah IMAN
Yang ditunggu oleh ALLAH adalah TAUBAT
:::::: Marilah kita renungkan :::::::

Yang indah itu saling menyayangi
Yang mulia itu saling memaafkan

dan Amalan Yang Paling mudah adalah senyum

RAJA TIARA SUNYI


Puisi dengan judul ” RAJA TIARA SUNYI ” ini saya terima dari seseorang ahkwat sekitar tahun 2005 lalu entah dari siapa ? hanya tertulis To: Rito, sampai saat ini tahun 2011 surat itu aku simpan. dan semoga dengan di tulis di sini, aku dapat mengetahui siapa pengirimnya. dan semoga Allah Mencintainya karena kecintaannya Kepada Allah SWT. Aamiin…

RAJA TIARA SUNYI

Diam di terpa panas
Terpanggang mata yang menyala
Diguyur hujan yang airnya dingin menusuk – nusuk tulang
Di bawah tanah lapang nan tandus
Diantara ilalang – ilalang
Dicelah – celah retakan tanah kering kerontang

Memandang lurus kosong ke tepi – tepi bumi sampai ke kaki cakrawala
Tertunduk memaku bumi sampai ke titik nadirnya
Mencari setitik oase di gurun pasir
Menyeruput air di duri – duri kaktus
Menyelinap disela – sela karang
Lalu berdiri tegar diatasnya menantang ombak

Tetapi dilain waktu ….
Terbang diantara bunga – bunga indah harum semerbak
Menyemai senyum
Menuai tawa dan canda
Itu adalah kamu

Kesedihan dan kekecewaan
Melekat kemudian mengkristal dipalung hati
Tak lekang diterpa panas
Tak lapuk dimakan hujan
Lamat lamat perasaanku moncoba meraba hati yang hampir mati
Menepuk dan membangunkannya
Jangan tertidur pagi – pagi begini
Berdiri dan dengarkanlah sahut – sahut burung sunyi bernyanyi
Ditengah bunga – bunga dan embun – embun pagi
Bila senja tiba lembayung pun tersenyum dan bernyanyi untuk mu
Burung sunyi yang bernyanyi
Itulah aku

Hayalan – hayalan indah,
Cita – cita,
Idealisme,
Merangsang mimpi – mimpi kembali bergairah
Melanjutkan angan membawa iiwa terbang
Menggigit perasaan sampai ke syaraf – syaraf

Ke sum – sum tulang
Bahkan sampai ke sel – sel darah
Itu adalah cinta

Ya, itu adalah cinta….

Mendengar ceritamu tentang cinta
Yang kemudian menjelma menjadi mutiara kasih sayang
Yang menggendap dalam cangkang – cangkang
Dan kemudian bersemayam di bawah dinginnya gelombang laut biru
Kelak mutiara itu akan muncul ke permukaan
Bila waktunya tiba dan ia menjadi indah

Lalu,

Kepada siapa kau berikan ? ………
Ttd.

Ukhtina yang mencintaimu kerana Allah Swt

 

Dirilis kembali Oleh ~R.K ~ tahun 2011

“Rindu……”


Aku berdiri mencari engkau

Namun, alam diam di sekitarnya

Disinipun aku mencari engkau

Setiap kali ku panggil namamu. Namun, hanya gema suaraku yang terdengar

Rindu,…. ….!!!!

Seorang Gadis manis duduk di sebelahku

Menyematkan tembang di saku bajuku

Dan…., bercerita tentang sepasang burung Yang sedang bercumbu diatas dahan

Tetapi sepi tetap bergayuh tidak ada…

Selalu dan selalu ku teriakan kata dimana ?….

Tetapi rindu, tetap bergayuh tidak ada…

Selalu dan selau ku teriakan kata dimana ? …..

Ketika pulang, Kuturun kekali dan berkaca diatas air

Kulihat tubuhku letih dan tua

Tapi aku berusaha tuk selalu tertawa

 

Anggap hidup adalah sandiwara yang kan berakhir segera

Wassalam.

~R.K~

Disinipun Aku Masih Mencari Engkau


Engkau yang jauh disana

Dengarlah suara hatiku

Engakau yang menjauh dimata

Merasakah engkau tangisan air mata ku

 

Aku bertanya kepadamu ?…..

 

Dimana kau berada kini

Kemana hati ini harus pergi mencarimu

Jika aku tak tahu kini kau dimana

Kemana perginya diri ini bila rindu

jika kau bersembunyi

 

Sunguh tega kau biarkan diri ini

Menjalani hidup tanpa dirimu

Sungguh kejam kau membiarkan diri ini

Menanti tanpa ada satu harapan

 

Dimana kau kini ?

Dan kapan kau kembali  ?

Sampai detik  ini

Aku pun tak tahu.

 

Best Regards,

~R.K~

Perjalanan Ku Ternyata Sia Sia


Sekali lagi,…

 

Aku berada di sebuah simpang jalan

Aku tak tahu mana yang harus aku tempuh

Haruskah aku mendekat pada MU

Atau aku biarkan waktu mengalahkan ku..!

Seolah segalanya masih bayangan buram

Yang hanya bisa membuatku gemetar ketakutan….

Aku tak pernah biasa mengerti tentang penciptaan

Sampai pada waktunya

Ada sesuatu yang tidak bisa aku mengerti juga

 

Apakah ini rahasia MU…?

 

Tak terduga tiba tiba perjalanan ini terhenti

Terhambat sebuah senyuman yang tak memudar

Apakah ini jalanku menuju MU ya Robb…

Atau malah justru menjauhi MU…

 

…….

 

Ia yang terbalut dalam  keagungan yang engkau sandarkan

Menyadarkan ku kembali

Akan arti perjalanan sia sia ku

 

Tetapi ketika aku berbalik

Hanya ku temui

Yang hanya aku temui hanya luka

Ketika aku berbalik

Berbalik arah,Yang aku temui hanya luka

 

Hanya ada satu kata yang perlu di teriakan

Jika aku teramat sedih

 

Ya ALLAH ….,

Aku ingin menatap

Aku ingin menatap sebuah tempat dimana kau letakan

Keramah tamahan yang tak terhingga.

 

Ya ROBB…..,

Sampaikanlah aku ke tempat itu

Penuh dengan keramah tamahan

Penuh dengan ridho MU

Penuh dengan hidayah MU.

 

Amin …….

Ikhwan yang mendambakan syurga


Subhanalloh, Allah SWT itu Maha luas penjagaannya terhadap umatnya, ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Semoga kisah ini dapat menambah kecintaan kita padaNya.

Suatu ketika dikisahkan ada seorang ikhwan yang begitu sangat menjaga dirinya,dan memang Alloh belum memberikan sang pendamping hidup di usianya yang sudah mapan, tetapi ia percaya janji Alloh, Alloh menciptakan makhluknya dalam berpasang-pasangan,Bisa disimak pada Q.S Yasiin :36, Q.S Az-zukhruf : 12, Q.S Adzariyyat : 49, Q.S An-Najm : 45,

“dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita” (Q.S An-Najm :45)

Karena usianya yang sudah cukup untuk menikah, tak sedikit yang menggodanya untuk menggenapkan separuh keimanannya Semua teman-teman disekelilingnya sangat menghormati prinsipnya, karena keberkahan akan di didapat dengan cara yang baik.

Suatu ketika, saya berarum jeram bersama teman-teman ikhwan lainnya, dalam perjalanan berarum jeram, seperti biasa ia dan saya digoda oleh teman-teman,

“akh, kapan atuuh menikah, kalau sudah tua, nanti ga ada yang mau loh” goda seorang teman

saya hanya berdiam dan tersenyum dan ia pun menjawab :

Insya Alloh disegerakan, biarlah tak dapat di dunia tetapi dapat di surga“senyum pun mengembang di wajahnya,

“Iya, bidadari syurga, siapa coba yang tak mau, Alloh menyiapkan bidadari syurga” ia pun meneruskan perkataannya.

Tak lama, ketika berarum jeram, tiba-tiba saja ada seorang anak remaja yang minta pertolongan karena perahu karetnya terbalik tepat di depan kami,

dan sang akh pun segera menolongnya dan melompat ke sungai , saya dan teman-teman yang lain mencoba memposisikan perahu karet kami ke tempat aman untuk menolong akh dan adik tersebut,

sang adik pun tertolong, tetapi sang akh meninggal ketika menolong sang adik.

Tak menyangka, Allah langsung menjawab do’anya untuk mendapatkan bidadari syurga, berjihad menolong orang yang tenggelam.

Catatan ini Aku tujukan untuk diri ku dan diri Saudara – Saudariku yang belum jua mendapat jodoh, kita tak pernah tahu apa yang telah Alloh persiapkan untuk kita, berprasangka baiklah pada Alloh, tetap berusaha sesuai ketentuannya, dan menjadilah orang yang bermanfaat bagi sesama dan janganlah mendahului rencana-Nya.

Cinta Alloh dan Penjagaan Alloh lebih dari apapun

Semoga Alloh menempatkannya di syurga kelak, beserta 70 bidadari syurga yang cantik. Amin….

Aku Ingin Berhenti


Aku Ingin Berhenti Sejenak….

Saat semua puji itu terlampau……

Hati ini galau…

Jiwa terlena…

Lupa bahwa diri ini sebenarnya hina…

Aku ingin berhenti sejenak…

Saat kata yang terangkai dalam tulisan…

Membuat cinta untukMu terburai berhamburan…

Aku ingin berhenti sejenak…

Saat perbuatan mulai tak tulus…

Saat nurani mulai tak lurus…

Aku ingin berhenti sejenak…

Merenung dalam diam …

Hanya ingin jujur dengan semua rasa yang terpendam…

Aku ingin berhenti sejenak…

Ingin membaca dan lebih memaknai lagi semua yang sudah aku tuliskan…

Ingin melihat semua yang sudah aku lakukan…

Aku ingin berhenti sejenak…

Saat semua puji itu salah alamat…

Ia mulai mengikis niat…

Aku ingin berhenti sejenak…

Tak pungkiri makin lama, aku merasa makin tak mengenali diri…

Aku tak ingin bertemu denganMu dalam keadaan yang seperti ini…

Aku ingin berhenti sejenak…

Meluruskan niat…

Memberi diri ini nasehat…

Agar aku bisa mengukir jejak indah, perjalananku ke akherat…

Ya Allah…

Aku datang dengan sekeping hati…

Sekeping hati yang menjerit…

Sekeping hati yang sakit dan terluka…

Ya Allah…

Karena tak bersihnya niat…

Aku menjadi hambaMu yang selalu punya cacat…

Yaa, aku selalu berpotensi untuk cacat karena aku bukan malaikat…

Meski aku bukan malaikat, aku hamba yang berusaha untuk selalu taat…

Ya Allah… Karena tak ada kata terlambat untuk bertaubat…

Aku ingin berhenti sejenak…

Meluruskan niat untuk taat…

Ya Allah…

Ampuni dosaku…

Maaf untuk khilafku…

Pejuang atau Pecundang Cinta ( ? )


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaium warahmatullahi wabarakatuh

Aku mau berbagi cerita sedikit mengenai sebuah ide dan pemikiran di kepala mungil ini *soknye :p*, dimana inspirasi untuk membuat tulisan ini kupetik ketika melihat sebuah acara reality show yang pernah ada di salah satu stasiun TV swasta ketika saya tingal di Indonesia.

Entah kenapa, diriku ini paling ‘gerah’ kalau mendengar kata ‘PACAR’ atau melihat orang ‘BERPACARAN’. Bukan ape-ape yee..daku memang termasuk dalam ‘Komunitas ACAR’ alias ANTI PACARAN. Bukan juga karena diriku yg ketika masih single belum pernah merasakan pacaran selama diriku bernafas. *tapi kan kamu dah merid? jadi bisa pacaran setelah nikah? Yup..tul skali..anda pinter..:p *

Tapi aku merasa risih aja dan mata ini sudah sangat jengah melihat segala atribut dan tetek bengek adanya orang orang yg berpacaran disekelilingku yg dengan ‘seenak udele dhewek’ main peluk-pelukan dan pegangan tangan kayak lem besi, kadang melayangkan ciuman curian ke pipi pasangannya, tanpa rasa malu dan risih sedikitpun, dan itu terjadi didepan mataku (maklumlah saya di negeri orang, dimana semua orang bebas tanpa aturan agama)..:-@. Kalau ditegur dikira aku mencampuri urusan orang lain, kalu dibiarkan aku merasa ikut berdosa karena membiarkan suatu maksiat terjadi didepan mata tanpa aku bisa berbuat apa-apa. Jadinya ya gitu, diriku suka sangat-sangat sebel bin jengah binti senewen kalau melihat orang berpacaran didepan umum.

Apalagi untuk yang satu ini, yaitu adanya suatu acara Reality Show di TV atau aktivitas2 yg secara tidak langsung telah mendukung adanya ‘Program Pacaran’ yg khas dengan gaya anak muda jahiliyah yg jauh dari agama dan nilai syar’i . Naudzubillah… 😦

Kira-kira setahun atau dua tahun yg lalu, kalian tentu masih ingat adanya Reality Show di TV yang acaranya bernama “Katakan Cinta” ( sekarang sudah tidak tayang ). Acara itu biasanya diadakan di sekolah2 atau di kampus2, dimana di acara tersebut ada seorang pemuda yang berjuang dan merayu dengan segala cara, ingin menyatakan cinta kepada seorang wanita yg disukainya untuk dijadikan pacarnya. Sang pemuda dgn dandanan yg rapi, wangi, dengan seikat bunga mawar putih ditangan kanan dan sekantung coklat ditangan kiri, dengan muka malu-malu plus malu-maluin menyodorkan hadiah bunga itu kepada si wanita dgn berkata:

“ Duh bidadariku, aku sungguh cinta padamu dengan tulus, maukah kamu menjadi pacarku..? Jika kamu menerima cintaku, maka ambillah bunga mawar putih ini tanda cintaku yg suci, dan jika kamu menolak cintaku maka ambillah coklat ini…”. *Halaaahhh..pake bunga mawar segala, kenapa gak sekali kali pake bunga kamboja aja or bunga melati..:))*

Baytheway alias ngomong-ngomong, Kalau diriku yang jadi ceweknya di acara itu, tanpa pikir panjang walau seganteng apapun cowoknya, setajir apapun dia, aku pasti akan memilih coklatnya dan langsung kaburrrr.

Wekekekekkkk.. lumayan dapat sekantung coklat gratis..:p

Bayangkan saudara-saudari ku, dibawah gemerlap lampu kamera crew TV, disaksikan ratusan orang yg menonton secara langsung ditempat acara, dan jutaan pasang mata di seluruh indonesia yg melihat lewat TV, perjuangan cinta dan keberanian si pemuda ini seolah-olah HEBAT dimata kita, apalagi dimata mereka yang masih ABG alias Anak Baru Gendeng..hehehe.

Perjuangan menyatakan cinta kepada si gadis yg ditaksirnya, yg membuang jauh2 rasa malu karena ditonton jutaan mata di tiap rumah yang menonton TV, yg pelaku utamanya disebut ‘Pejuang Cinta’ ini menyedot perhatian pemuda pemudi remaja dan dewasa diseluruh indonesia dengan rating yg cukup bagus mengingat iklan yg disisipkan di acara ini jg berjubel. Bandingkan dengan acara reality show sejenis yg ditayangkan sekarang seperti acara: ‘Tolooongggg, Baitul Gaul atau Jika Aku Menjadi’, sangat kontras bukan..?

Kembali ke cerita diatas, singkat ceritanya.. dengan kata kata dan adegan adegan yang sok romantis gaya si pemuda, ternyata si gadis yg ditaksir dalam acara tersebut memilih coklat ditangan kiri si pemuda, yg berarti bahwa cinta si pemuda DITOLAK!

Huwaaaaaaa… banyak penonton bengong dengan mata berkaca-kaca karena kasihan kepada si pemuda, tapi diriku yg menyaksikan adegan itu di depan TV justru berteriak girang heboh sendiri sampe-sampe tanpa sadar isi makanan kecil di toples yg kupegang berhamburan jatuh di lantai..*Lebay ach..:))*

Kenapa daku girang melihat cinta pemuda itu ditolak..?? Bukan karena diriku gak punya perasaan dan rasa kasihan, bukan juga karena aku benci dengan pemuda itu, toh daku jg gak kenal ama tuh orang, bukan juga karena cemburu ama si gadis yg ditaksir pemuda itu ( secoro, lebih Ganteng Saya dari pada pemuda itu..ngapain cemburu, hahaha pedenye..:p ),

Tapi alasan diriku senang karena dengan ditolaknya pemuda itu berarti satu aktivitas maksiat dibumi ini telah digagalkan, paling tidak telah berhasil ditunda. Harusnya pemuda itu bersyukur cintanya ditolak, itu artinya Allah masih sayang padanya agar dia sadar bahwa PACARAN itu tidak baik, hanya akan mengantar dia menuju dosa dengan aktivitas2 berpacarannya jika cintanya diterima si gadis. Betul gak saudara saudari..???

Sekarang mari aku ingin mengajak sahabat-ku untuk menganalisa hal ini lebih jauh..: *sok bijak yee..;-)*

Si pemuda di acara tersebut, bisa saja kita sebut sebagai ‘Pejuang Cinta’ karena memang sudah berjuang menyatakan cinta kepada si gadis. Dikatakan pejuang karena ia juga sudah berhasil mengalahkan rasa malunya dengan mengatakan cinta kepada seorang anak manusia untuk menjadi pacarnya. ( tapi tapi tapiiiiiiii… Apakah dia merasa malu kepada Allah karena yang pasti DIA cemburu karena ada hambaNya yg lebih mencintai makhluk dari pada mencintaiNya ).

Tapi ternyata…??? cintanya ditolak si gadis, maka jadilah ia ‘Pecundang Cinta’ dimata orang banyak. Sejam yg lalu ia dikatakan Pejuang Cinta, dielu-elukan penonton, sedetik kemudian ketika cintanya ditolak, maka iapun disebut ‘Pecundang Cinta’, BUKAN lagi pejuang. Dan itu juga disaksikan orang banyak. Duh, betapa malu dan mirisnya…!

Dan saking malunya dengan temen2nya, besoknya ia seminggu tidak masuk sekolah atau kuliah, tidak mau makan berhari-hari, dan mengurung diri dikamar kayak ayam kena epilepsi, hohoho kacian banget yak..! Dan emang dasarnya kalo lagi apes, besoknya lagi ketika ia sudah kembali masuk kuliah, ada temennya yang gak simpati dengan kesedihannya justru ngeledekin:

“ Eh, elo dapat salam tuh dari si Eka..”

“ Eka siapa…?” Matanya berbinar girang dan geer. Sedetik ia lupa kalau baru saja ditolak..

“ Itu tuh Eka yg kemarin lo taksir di acara TV dan elo ditolak ama dia..”

“ Yang benerr..? tapi dia namanya bukan Eka. Eh, tapi emang bener dia kirim salam ama gue..?” tanyanya penasaran.

“ Iya. Salam dari si Eka. Maksud gue… Eka sian dech lo…hahaha..” jawab temennya sambil ngeloyor pergi.

Kontan aja tuh cowok langsung lemes. Udah patah hati malah masih ada yg tega ngeledekin pula..*emang enaaakkk..???* ^.^

Sahabat2 -ku yg ganteng2 dan cantik2… *Jarang lho Saya muji orang kalo bukan kalian..xixixi* ^.^

Kita kembali ke pokok bahasan: Seandainya cinta pemuda tadi diterima si gadis, tentu ia akan lebih dielu-elukan oleh penonton, dan di komunitas teman2nya bisa saja ia djuluki dengan sebutan inilah si ‘Pejuang Cinta Sejati’. Wuih, predikat yg hebat yee sampe mengalahkan predikat Haji Mabrur..ckckck.

TAPI INGATTTT……

Bagi si cowok yg cintanya diterima: Duhile pakdhe.. diterimanya cintamu oleh si gadis untuk menjadi pacarmu, inikah yg kau namakan Pejuang Cinta…??? Yakinkah dirimu bahwa Allah akan ridho dgn cara yg kau tempuh ini..?? Padahal diterimanya cintamu jadi pacarnya adalah pintu gerbang pertamamu menuju zina dan maksiat. PIKIRKAN !

Bagi si wanita atau ceweknya juga begitu: Duhile mbakyuuuu… JANGAN karena sudah bisa menolak atau menerima cinta si pemuda dan masuk TV lantas menjadikan dirimu Bangga dan Sombong. Justru sebaliknya, dirimu adalah sumber fitnah terbesar bagi laki2. Wanita mulia dan terhormat TIDAK AKAN mau dirinya dijadikan obyek dibawah sorot lampu kamera dan disaksikan jutaan pasang mata di depan TV hanya untuk sebuah cinta manusia yg semu dengan label Pacaran. PIKIRKAN !

Sekarang bandingkan dengan ilustrasi dibawah ini:

Seorang pemuda datang kerumah seorang gadis teman kuliahnya yg sudah dikenal cukup lama dan mereka cukup dekat. Dia tidak membawa kameramen TV untuk meliputnya, tidak membawa penonton yg banyak sebagi saksi, tidak membawa bunga mawar dan coklat, apalagi dengan penampilan yg borju. Si pemuda datang dgn tangan kosong, pakaian sederhana yg bersih dan pantas dipakai, tekad serta niat baik lalu menghadap orang tua si gadis. Setelah sedikit bicara basa basi, si pemuda berkata dengan mantap dan percaya diri:

“Pak, kedatangan saya kesini yg pertama untuk silaturahmi dengan keluarga bapak. Yang kedua, dengan niat Bismillaahirrahmaanirrahiim, saya bermaksud melamar putri bapak yg bernama si fulanah untuk menjadi istri saya. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan X, dengan gaji yg tidak cukup besar tapi insaAllah saya akan bertanggungjawab sanggup untuk menghidupi putri bapak…”

Hwaaaaa..JOSSSS..JEMPOLLL… TWO THUMPS UP !!! Menurut saya inilah potret pemuda dan sang ‘Pejuang Cinta’ yang sebenarnya ingin sekali bisa jadi Pejuang seperti ini!

Perhatikan..! Kita misalkan bahwa setelah si pemuda mengatakan maksudnya itu, orang tua si gadis lalu melakukan Tabayyun ( cross check ) dengan keluarga si pemuda. Dan hasilnya, cinta dan lamaran pemuda itu diterima oleh orang tua si gadis. Alhamdulillah wa syukurilah. Ada seribu bahagia dan sejuta bunga-bunga di hatinya. Jalan cinta menuju ridho Allah ternyata gak sesulit yg dibayangkan. Tanpa pacaran, tanpa embel-embel ‘pernah memegang si gadis atau mencium si gadis’, de el el es te…, Cintanya akan menjadi halal, dan teman2nya akan mengucapkan selamat karena sebentar lagi dia akan menikah.

( Cerita ilustrasi diatas ini bukan fiktif lho, banyak yang sudah terjadi dalam kehidupan nyata sekarang ini. Bukti konkritnya yg paling mahsyur adalah kisah cinta antara Ali dan Fatimah di jaman Rasulullah. Waktu itu Ali melamar fatimah hanya bermodalkan HATI dan PEDANG, ILMU dan IMAN, dan sedikit persediaan gandum dirumahnya serta keyakinan yg kuat bahwa Allah Maha Kaya. Tapi apa yg terjadi..? lamaran Ali diterima ayah Fatimah, Rasulullah saw, dengan mengatakan kepada Ali : Ahlan wa syahlan ! Subhanallah… *Baca buku berjudul: Jalan Cinta Para Pejuang, dengan chapter asli berjudul: Mencintai Sejantan Ali. Atau bisa dibaca dgn mengklik link berikut ini :

http://www.facebook.com/note.php?created&&note_id=178464838848838&id=137365446278178 .

Pun seandainya cinta dan lamaran si pemuda tadi ditolak oleh orang tua si gadis, apakah itu akan membuat dia jadi ‘Pecundang Cinta’ seperti yg terjadi dgn cerita sebelumnya..? TIDAK ! Ia akan tetap disebut Pejuang, karena ia telah memperjuangkan cintanya dengan jalan yg benar dan syar’i. Tidak ada kata Pecundang untuk sesuatu yg dilakukan dalam rangka ibadah mengharap ridho Allah. Bukankah melamar si gadis kpd orang tuanya merupakan langkah ibadah…??

So..,tidak ada orang yg akan menyebutnya sebagai pecundang cinta kecuali orang2 yang bodoh dan jauh dari agama. Justru orang2 akan simpati dan terus memberinya semangat:

“ Sabar ya akhi, mungkin belum rejeki… n belum jodohnya…..”

“ Terus berjuang saudaraku, sekali ditolak..berarti siap2 menuju perubahan ke arah yg lebih baik..”

“ Kegagalan melamar bukan berarti berakhirnya hidup. Karena Allah sudah menyiapkan gantinya yg jauh lebih baik.. yakinlah itu kawan.. keep hamasah yach..”

Dan masih banyak ucapan2 simpati dari teman2 dan keluarganya yg memotivasi dirinya agar tidak futur dan sedih. Dan efeknya luarbiasa, si pemuda jadi makin dekat kepada Allah, jadi tambah giat ibadahnya, makin rajin sholat malam dan ibadah2 sunahnya, dan akhirnya ketika tiba waktunya Allah memberinya jodoh seorang gadis manis nan sholehah, semua orang berseru kepadanya: Subhanallah.. aku iri padamu !

Naaaahhhhhh…gimana gimana gimanaaaaaaa…??? ;-)))

Sekarang mana yang kau pilih, jadi Pejuang Cinta atau Pecundang Cinta ?!

———————————————————————————–

==> Yang baca wajib koment, kritik dan saran seperti biasa: ditampung ama gayung..^.^

Barakallahufikum..banyak sayang dan cinta, jabat erat dan salam hangat..

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga bermanfa’at 🙂

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

http://www.facebook.com/people/Rito-Kurniawan/100000051422954#!/profile.php?id=1417813339

Guntur Khatulistiawa Sahabat Dunia Maya

Inilah Matematika-Nya Allah SWT, Berbeda Dengan Matematika Yang Saya Pelajari di Kampus…..!!!!!


Saya berharap Saudara mau mengajarkan sedekah ini kepada yang lain. Saudara pahami, dan Saudara ajarkan kepada yang lain. Juga tentu saja, supaya semakin semangat berbagi, dan paham seluk beluk sedekah.

Ok, kita mulai dari pembahasan paling jadul, he he he.

Apa yang Saudara lihat dari matematika di bawah ini?

10-1     = 19

10-2     = 28

10-3     = 37

10-4     = 46

10-5     = 55

10-6     = 64

10-7     = 73

10-8     = 82

10-9     = 91

10-10   = 100

Bukannya 10 dikurang 2 itu 8?

Bukan. Lihat angka-angka di atas.

Berapa?

10 dikurang 1 itu 19, dan 10 dikurang 2 itu 28.

Koq?

Semakin dikurangi, semakin gede bilangan hasilnya ya?

Ya, sebab itu bukan matematika manusia. Itu Matematika Allah. Matematika Sedekah. Matematika pertambahan. Sedangkan kalau matematika manusia, matematikanya matematika pengurangan. Sehingga pertanyaannya ketika kita bersedekah mengeluarkan harta kita adalah: Tinggal berapa? Bukan jadi berapa. Dihitungnya sedekah sebagai pengeluaran. Bukan sebagai investasi.

Menurut matematika manusia, tinggal 9  jika kita memberi 1 dari 10 yang kita punya. Tapi kalau matematika sedekah, pertanyaannya adalah: Jadi berapa jika kita sedekah 1 dari 10 yang kita punya? Maka jawabannya: Jadi 19. Tidak ada itu pengurangan. Yang ada adalah penambahan, pelipatan.

Ya, saya sebut juga matematika pelipatan. Sebab Allah memang memberi penggantian lebih kepada mereka yang mau bersedekah. 2x lipat, 10x lipat, 700x lipat, hingga bilangan pelipat yang tak terbatas dari Allah.

Hitung-hitungan matematika di atas memakai bilangan pengembalian dari Allah 10x lipat (Baca Qs. 6: 160). Kalau pake bilangan pengali 700x lipat? Jumlahnya akan wow! Amazing! Luar biasa! 10-1 = 709! (Baca Qs. 2: 261).

Lihat tabel berikut ini:

10-1     = 709

10-2     = 1408

10-3     = 2107

10-4     = 2806

10-5     = 3505

10-6     = 4204

10-7     = 4903

10-8     = 5602

10-9     = 6301

10-10   = 7000

Lihat? Punya 10, disedekahkan 10-10 nya, malah jadi 7000! Pembahasan ini ketemu pembahasan menariknya saat membahas sedekkah dan rizki, sedekah dan gaji, sedekah dan usaha, sedekah dan bisnis, dan satu lagi sedekah dan jodoh.

Lihat cuplikan implementasi berikut ya:

Gaji`                  : Rp. 1.000.000,-

Sedekah            : Rp. 1.000.000,-

Hasil 10x lipat   : Rp. 10.000.000,-

Hasil 700x lipat : Rp. 700.000.000,-

Tidak salah jika para guru, para orang tua, mengajarkan sedekah. Supaya berlipat-lipat lagi rizki buat kita.

Itu belum bicara BONUS++ berupa ampunan Allah, kasih sayang Allah, ridho Allah, surganya Allah.

Belajar Dari Kesalahan


Bagi orang yang memiliki jiwa sehat (bersih), sekecil apapun kesalahan akan membuatnya tidak merasa tenang. Ia merasa tidak nyaman dan terus dihantui rasa bersalah, terlebih ketika seseorang yang disalahinya tidak juga mau memaafkan. Ia merasakan betapa tidak enaknya dibenci seseorang dan betapa tidak nyamannya di kejar rasa bersalah. Bahkan meminta maaf kepada orang yang kita telah bersalah kepadanya terkadang bukanlah pekerjaan mudah.

Berapa banyak orang yang tidak mengakui kesalahannya, ia lebih siap untuk menanggung beban pikiran seumur hidupnya dari pada meminta maaf. Akan tetapi, sekalipun telah dimintai maafnya, terkadang persoalannya belum selesai sampai disitu. Karena itu, sebaiknya jangan melakukan kesalahan agar jiwa tetap dalam ketenangan yang abadi.

 

Perbuatan dosa atau kesalahan yang dilakukan seseorang akan tetap meninggalkan kesan tidak baik didalam jiwanya, selama perbuatan itu tidak mendapat penyelesaian dengan pengampunan atau pemaafan. Karena itu, untuk memudahkan jiwa agar tidak menderita, janganlah lakukan kesalahan. Sebab tidak melakukan itu lebih baik dari pada meminta maaf. Dan dengan tidak melakukan kesalahan, jiwa menjadi tenang.

 

Belajar dari kesalahan itulah, kemudian ia mencoba untuk intropeksi kedalam dirinya dan menemukan satu titik kesadaran tentang pentingnya arti sebuah kebenaran. Betapa memang hidup terasa indah tanpa kesalahan. Dan lihatlah betapa kesalahan membuat hidup terasa sempit, dunia seakan terjepit dan membuat kebebasan kita semakin terhimpit.