Jika Ini Hari Terakhirku


“Jika Ini Hari Terakhirku..”

Belajar Mengkafankan mayat

Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada keluargaku?

 Cicilan motor, tv, hp, atau malah rumah?

Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada sahabatku?
Janji pergi bersamanya yang kini tak kan pernah kutepati?
SMS canda atau malah SMS marahku padanya?

 Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada anak-anak?
Niat tuk mengajari mereka sholat, mengaji, dan meneguhkan akidahnya agar tetap menyembah Allah, tetapi belum kulaksanakan?

Jika ini hari terakhirku…
Apa yang akan kutinggalkan kepada diriku sendiri?
Sholat yang tak pernah khusyu…,
puasa yang hanya menahan lapar…,
sedekah yang hanya sisa….
atau bahkan nilai mata uang terkecil yang ada di dompet
kalau ngak ada dipilih mata uang yang paling kusam di dompet ?

Ya Allah,
Tiada Tuhan selain Engkau
Kau ciptakan aku,
dan akulah hamba-Mu,
Aku berada di atas janji-Mu, semampuku.
Aku mohon perlindungan dari buruknya perbuatanku,
Aku akui banyaknya nikmat-Mu,
dan aku mengakui dosa-dosaku,
Maka ampunilah aku,
Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa
Melainkan Engkau..

Ber-istighfar atas segala kesalahan dan kelalaian kita terhadap keluarga maupun para sahabat..
memohon maaf pada mereka selagi kita masih sanggup..
serta mendoakan mereka agar Allah berkenan memberikan jalan keluar terbaik atas beban yg mereka harus pikul akibat kesalahan / kelalaian kita..

Mohon maaf atas segala kesalahan baik lahir maupun batin….

37 Tentara Korea Masuk Islam


Tentara Korea Masuk Islam

Baghdad (ANTARA News) – Menjelang keberangkatnnya ke Iraq di akhir Juli tahun lalu, 37 serdadu Korea Sel

atan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk langsung memeluk agama Islam.

Komandan Pasukan Zaitun KoreaMasuk Islam
“Saya menjadi seorang Muslim karena saya merasa Islam lebih humanistik dan damai ketimbang beberapa agama lainnya. Dan jika anda ingin berkomunikasi dengan penduduk setempat lewat pendekatan agama, saya kira ini akan sangat membantu da

lam upaya mewujudkan misi perdamaian kita,” kata Son, seorang serdadu Korsel mengatakan.

So, Jumat lalu menyebutkan sejumlah tentara Korsel itu masuk Islam menjelang akhir Juli 2006 sebelum mereka diberangkatkan ke Kota Irbil, kota Kaum Kurdi di wilayah utara Iraq.

 

Pada Jumat siang — ke 37 personel tentara yang berada dalam group “pasukan Zaitun” itu, termasuk Letnan So-Hyeon-ju yang berasal dari “Brigade” 11 pasukan khusus, Berangkat menuju sebuah masjid di Hannamdong, Seoul dan mengikuti upacara “pengucapan dua kalimat syahadat” (syarat masuk Islam).

 

Kapten Son Jin-gu dari unit Zaitun pada kesempatan itu mengucapkan sumpah (Bai`at) sebagai tanda bahwa dia telah masuk Islam di sebuah masjid di Hannam-dong, Seoul, Jumat.

 

Serdadu, yang membasahi seluruh tubuhnya secara Islam atau “mandi besar” tersebut, mengucapkan “dua kalimah syahadat” menjelang sholat Jumat di masj

id itu yang (pengucapannya) dituntun oleh Imam sholat.

Kecuali Imam shalat, seluruh warga Muslim dan para serdadu Korea berdiri dalam suatu “shaf” (barisan) sholat yang melambangkan bahwa semuanya sama di hadapan Allah dan kemudian mengikrarkan “Dua Kalimah Syahadat”, dengan membaca “Asyhadu an La

ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.”

Para serdadu dari pasukan “Zaitun” itu usai upacara peng-Islaman, mereka menunaikan sholat Jumat di masjid tersebut.

Selanjutnya ketika menghadap Ka`bah (Kiblat) di Makkah, semua orang Islam menegaskan mereka adalah bersaudara, demikian laporan yang dikutip dari “englishnews@.chosun.com.

Bagi serdadu Korsel, yang telah menganut kepercaya

an Islam, kesempatan yang disediakan oleh pasukan “Zaitun” untuk mengadakan kontak dengan kalangan Muslim menjadi kenyataan.

Dengan pertimbangan mayoritas penduduk Irbil adalah Muslim, pasukan tersebut mengirim anggotanya yang tidak memiliki paham keagamaan ke Masjid Hannam-dong supaya mereka mengerti Islam. Namun, sebagian di antara mereka tertarik unt

uk masuk Islam dan memutuskan untuk menganut agama tersebut.

Seorang perwira mengatakan, para serdadu tersebut terilhami oleh betapa pentingnya kebersamaan (kehidupan berjamaah) dalam dunia Islam.

“Jika anda se agama (sesama Muslim) anda diperlakukan bukan sebagai orang asing, tapi sebagai penduduk setempat (lokal). Muslim laki-laki tidak boleh menyerang Muslimah (perempuan) sekalipun dalam pertempuran.

Anggota pasukan Zaitun, Kopral Paek Seong-uk (22) dari Divisi-11 Angkatan Darat Kors

el mengatakan “Saya banyak mempelajari Bahasa Arab di kursus dan setelah membaca Al-quran, saya sangat tertarik untuk masuk Islam dan akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim berdasarkan pengalaman agama tersebut.

Ketika mengungkapkan aspirasinya, dia mengatakan, “Kalau kami dikirim ke Iraq, saya akan berpartisipasi dalam berbagai acara keagamaan bersama penduduk setempat agar mereka bisa merasakan kasih sayang dari saudara mereka dan yakin bahw

a serdadu Korea Selatan bukanlah tentara yang datang untuk menjajah, tapi satu pasukan yang dikirim untuk menyediakan bantuan kemanusiaan.

Orang-orang yang telah menyadari akan kebenaran islam,berbondong2 masuk islam..apakah teman2 non muslim sekalian masih bertahan pada pegangan masing2 ?… keputusan di tangan anda. semoga Allah SWT membuka pintu hati kalian..aminn