Category Archives: La Tahzan ” Jangan Besedih “

JIKA ITU MEMANG CINTA


JIKA ITU MEMANG CINTA

Oleh Rito Kurniawan

Jika mencintai itu indah mengapa harus ada air mata,

Jika mencintai itu menyakitkan kenapa harus ada tawa,

dimana letak kasih sayang jika tiada keikhlasan,

dimana letak kehidupan jika tiada perasaan

,cinta tanpa iman tak lebih penghianat rasa,

cinta tanpa taqwa adalah awal dari kehancuran,

waspadai cinta karena dia buta,

tiada satupun cinta yg abadi kecuali cinta kepada sang Pencipta….

Aku Menikahimu karena Allah


~::*Aku Menikahimu karena Allah*::~

 

 

Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya

saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku

rasakan justru rasa haru biru.

 

Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara

yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang

paling keras menentang perkawinanku.

 

Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, “Jadi juga kau nikah

sama ‘buntelan karung hitam’ itu ….?!?” Duh……, hatiku sempat

kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut ‘buntelan

 

karung hitam’.

 

“Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis

hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat

kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!” sambung ibu

lagi.

 

“Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan

Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu…?” Kali ini aku

terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat

tersinggung mendengar ucapanku.

 

“Oh…. rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu.

 

baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan

dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau

bawa perempuan itu ke rumah ini !!”

 

DEGG !!!!

 

****

 

“Yanto…. jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba,” teguran

 

Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati.

 

“Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah …akhi,” sekali lagi

Ismail memberi semangat padaku.

 

‘Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan

mas kawin seperangkat alat sholat tunai !”

 

Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.

 

“Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah

dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain.”

 

****

 

Dikamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.

Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah

sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam

hati kuberanikan diri untuk menyapanya.

 

“Assalamu’alaikum …. permintaan hafalan Qur’annya mau di cek kapan

De’…?” tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi

disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah, istriku memang pernah

meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan

Qur’an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.

 

“Nanti saja dalam qiyamullail,” jawab istriku, masih dalam tunduknya.

Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam.

Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri

 

isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia

menyerah.

 

Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku ‘tidak

menarik’. Sekelebat pikiran itu muncul ….dan segera aku mengusirnya.

 

Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.

 

“Bang, sudah saya katakan sejak awal ta’aruf, bahwa fisik saya seperti

 

ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak

menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan

yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan

kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia

sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah

yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama

pernikahan mereka,

” … Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan).

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena

mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya

kebaikan yang banyak.”

(QS An-Nisa:19)

 

Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air

mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi

seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir

 

Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.

 

“Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan

kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai

dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas.”

 

Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam

dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih

menyisakan segumpal ragu.

 

“Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh…

saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.

 

“Tidak…De’. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah.

Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika

seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi,” paparku sambil

menggenggam erat tangannya.

 

****

 

Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait

do’a kubentangkan pada Nya.

 

“Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat

mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri

karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi

saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan

kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam

Jannah-Mu !”

Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap

 

raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku

 

benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah

sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang

pada-Nya. Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa

melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya.

 

“…dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah

tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana

mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat

cintanya pada Allah …”

(QS. al-Baqarah:165)

 

Semoga Bermanfa’at

 

Oleh:Andhika Al-Banjari Mtp

ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ

Jika Ini Hari Terakhirku


“Jika Ini Hari Terakhirku..”

Belajar Mengkafankan mayat

Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada keluargaku?

 Cicilan motor, tv, hp, atau malah rumah?

Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada sahabatku?
Janji pergi bersamanya yang kini tak kan pernah kutepati?
SMS canda atau malah SMS marahku padanya?

 Jika ini hari terakhirku..
Apa yang akan kutinggalkan kepada anak-anak?
Niat tuk mengajari mereka sholat, mengaji, dan meneguhkan akidahnya agar tetap menyembah Allah, tetapi belum kulaksanakan?

Jika ini hari terakhirku…
Apa yang akan kutinggalkan kepada diriku sendiri?
Sholat yang tak pernah khusyu…,
puasa yang hanya menahan lapar…,
sedekah yang hanya sisa….
atau bahkan nilai mata uang terkecil yang ada di dompet
kalau ngak ada dipilih mata uang yang paling kusam di dompet ?

Ya Allah,
Tiada Tuhan selain Engkau
Kau ciptakan aku,
dan akulah hamba-Mu,
Aku berada di atas janji-Mu, semampuku.
Aku mohon perlindungan dari buruknya perbuatanku,
Aku akui banyaknya nikmat-Mu,
dan aku mengakui dosa-dosaku,
Maka ampunilah aku,
Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa
Melainkan Engkau..

Ber-istighfar atas segala kesalahan dan kelalaian kita terhadap keluarga maupun para sahabat..
memohon maaf pada mereka selagi kita masih sanggup..
serta mendoakan mereka agar Allah berkenan memberikan jalan keluar terbaik atas beban yg mereka harus pikul akibat kesalahan / kelalaian kita..

Mohon maaf atas segala kesalahan baik lahir maupun batin….

Selamatkanlah Saudara Se-Islam kami


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Mohon dibaca dengan penghayatan dan aminkan doa ini duhai sahabatku.

“Allahumma Ya Allah, sesungguhnya kami bermohon pertolonganMU,
kami meminta ampun kepadaMU,
kami memohon petunjuk dariMU,
kami beriman kepadaMU,
kami berserah kepadaMU
dan kami memujiMU dengan segala kebaikan,
kami mensyukuri dan tidak mengkufuriMU.

Ya Allah, hentikanlah segala macam kezaliman dan permusuhan,
bantulah saudara-saudara seIslam kami di mana sahaja mereka berada.
Angkatlah mereka dari kesusahan, bala, peperangan dan permusuhan.

Ya Allah, selamatkanlah saudara seIslam kami di Palestina, Afghanistan, Irak, Suriah, Mesir, Sudan, Somalia, Mali, Kashmir, Rohingya Myammar, Patani Thailand, Moro Philipina dan seluruh keberadaan kaum muslimin muslimat yang dizalimi oleh kekejaman rejim yg sangat zholim.

Allahumma ya Allah tolonglah mereka yg berjihad di JalanMu dan masukkanlah kami dalam barisan Mujahid MujahidMu hidup bahagia dalam Islam dan wafat sebagai Syuhada husnul khotimah…aamiin”.

AJARI AKU MENJADI BIDADARIMU


AJARI AKU MENJADI BIDADARIMU

Wahai Akhi yang baik..
Ajari aku menjadi Bidadarimu.
Ajari aku menjadi wanita yang bertutur kata santun.
Ajari aku menjadi wanita yang berbudi pekerti mulia.
Ajari aku menjadi wanita yang pandai berhijab.
Ajari aku menjadi wanita yang sanggup menjaga kehormatan.

Agar aku tidak tersesat.
Agar aku tidak selalu berteman maksiat.
Agar aku menjadi wanita terhormat.
Yang selalu mendapat rahmat.

Aku tak sekedar hanya mencari pendamping.
Tapi aku lebih membutuhkan seorang pembimbing.

Aku tak sekedar hanya butuh cinta semata.
Tapi aku ingin seorang penuntun yang kelak bisa menjadikan aku mulia di hadapan_Nya.

Perbaiki aku ketika salah.
Ingatkan aku ketika khilaf.
Bimbinglah aku ke jalan yang lurus.

Agar kelak aku bisa menjadi seorang makmum yang baik.
Agar kelak aku menjadi seorang ibu yang baik buat anak-anakku anak kita.
Yang pada akhirnya akan membawa diriku mendapat ridha_Nya.

Aamiin Ya Robbal ‘Alamin….

Klik suka. bagikan
Semoga bermanfaat,,:)

KETIKA SETAN MINTA PENSIUN ………


Setan: “Ya tuhan, saya mau pensiun aja!”

Tuhan: “Kenapa kamu minta pensiun padahal kamu yang meminta untuk slalu menggoda manusia?”

Setan: “Amit amit sekarang kelakuan manusia udah melebihi setan, hamba kuatir justru hamba yang tergoda oleh manusia. Makanya hamba minta pensiun aja”

ini alasannya:

Manusia BERZINA, yang enak dia, yang disalahkan SETAN.

Manusia KORUPSI yang menikmati dia, katanya digoda SETAN.

Manusia SELINGKUH dia keenakan, katanya dipengaruhi SETAN.

Manusia ke DISKOTIK dan karaoke disana bernyanyi nyanyi, senggol sana sini, katanya disuruh SETAN.

Manusia yang BERJUDI, katanya ajakan SETAN. Padahal hamba nggak bisa gunain duit.

Manusia BERBOHONG karna pengaruh SETAN, padahal untung ruginya gak ada buat SETAN.

Manusia MAKAN SIANG hari dibulan ramadhan katanya SETAN, padahal temen temen SETAN pada dipenjara.

Setan: “pokoknya hamba pengen pensiun aja. Manusia bener bener kebangetan deh”

Lihatlah Ke Bawah


Lihatlah ke bawah untuk urusan dunia,
dan lihatlah ke atas untuk urusan akherat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian.” (HR. Muslim).

Dalam satu riwayat : “Apabila salah seorang dari kalian melihat kepada orang yang diberi kelebihan dalam hal harta dan rupa/fisik, maka hendaklah ia melihat orang yang lebih rendah dari dirinya.”

Hadits di atas memberi arahan kepada setiap muslim agar selalu melihat ke bawah dalam perkara dunia dan jangan melihat kepada orang yang melebihinya. Karena bila ia berbuat demikian akan membuatnya berkeluh kesah, sempit dada, dan tidak bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Sebaliknya dalam perkara agama/akhirat, seorang muslim harusnya melihat ke atas, kepada orang yang lebih darinya dalam beramal ketaatan, dalam keshalihan dan ketakwaan sehingga ia terpacu untuk terus menambah ketaatan dan amal ibadah.

Surat Wasiat Sebelum Kematian Ku….


Pesan Ini Aku Buat Sebelum Kematian Ku

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Keluargaku yang kusayangi,

Aku tidak tahu kapan Sang Pemilik jiwaku ini memanggilku. Namun demikian rasa khawatirku untuk tidak meninggalkan kesusahan dan keburukan sepeninggalku, telah mendorongku untuk berwasiat kepadamu sekalian.

Hendaklah kamu sekalian tidak bersedih hati dengan apa saja yang luput darimu dan tidak pula meratapi apa2 yang telah ditakdirkan Allah (swt) agar menjadi bagian dari kisah kehidupan di dunia ini.

Kematianku tidaklah berbeda dengan kematian manusia lainnya. Yang demikian adalah karena setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku tidak dapat memberi jaminan hidup atas hidupku sendiri sebagaimana aku tidak dapat memastikan apa yang dapat kita lakukan esok hari dari rencana2 kita. Yang demikian adalah karena kita adalah hamba2 Allah yang tidak memiliki sedikitpun kekuasaan dan kemampuan kecuali sekedar apa yang diberikan-Nya yang sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.

Jika aku mati, hendaknya kamu sekalian tidak panik. Kematian adalah perkara biasa yang orang lain juga menghadapinya. Uruslah jenazahku dengan kemampuan terbaik kalian. Jika aku sempat mandi sebelum aku mati, maka hendaklah tidak seorangpun yang mengulanginya. Kewajiban kalian adalah menutupi bagian2-ku yang masih terbuka dengan kain (kafan). Jika tidak, maka mandikan dan bersihkanlah bagian2 yang penting sebelum kalian mengkafaniku sehingga aku layak untuk menghadap Allah (swt).

Jika hanya seorang dari kalian yang ada di sisiku pada saat kematianku, hendaklah kamu memberitahu tetangga terdekat yang sekiranya mereka dapat membantu menguruskan jenazahku atau mereka memberitahu orang lain yang layak untuk memandikan dan mengkafankan jenazahku. Untuk hal ini, hendaklah mereka termasuk orang2 yang amanah yang dapat menjaga aurat dan aibku dengan baik.

Di bumi mana aku mati, maka tempat yang paling layak dan paling baik bagi jenazahku adalah tanah perkuburan yang terdekat dengan tempat kematianku. Yang demikian lebih aku sukai agar tempatku termasuk hal2 yang akan dapat memberi kesaksian tentang apa yang telah aku kerjakan buat agama ini. Oleh karena itu, janganlah se-kali2 kalian mencoba mengangkut atau membawa jenazahku lebih jauh dari tempat itu.

Dan jangan biarkan jenazahku menunggu. Jangan pula seorang dari kalian, orangtua, sanak famili, sahabat, handai tolan dan kawan2 baikku dijadikan alasan untuk menunda jenazahku masuk liang lahat. Selain perkara ini tidak membebani mereka yang mengurus jenazahku, hal itu juga lebih baik bagi mereka yang datang kemudian.

Jika yang datang kemudian adalah dari golongan orang2 yang sholeh, maka sudah tentu mereka akan tahu cara menolongku dengan pertolongan ghaib. Sebaliknya, jika yang datang kemudian adalah orang2 yang belum sempurna agamanya, maka hal itu tidak akan menambah kesalahan dan dosa mereka.

Tahanlah lisan kalian dalam mengekspresikan rasa bela sungkawa atau duka cita kalian. Meskipun aku rela kamu mencurahkan air matamu, tetapi janganlah se-kali2 kamu meratap atau mengeluarkan kata2 kesedihan. Yang demikian adalah karena selain hal itu akan menyusahkanku di kubur, hal itu juga akan menjadi dosa bagimu.

Berserah dirilah kepada Allah (swt) tidak saja dalam urusan rezekimu, tetapi juga dalam semua aspek kehidupanmu. Yakinlah dengan keyakinan yang bulat bahwa Allah (swt) maha cermat dalam mengurus semua makhluk-Nya. Dia mustahil ceroboh sebagaimana Dia mustahil berbuat zhalim kepada ciptaan-Nya sendiri. Karena itu, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.

Tidak ada warisan terbaik yang dapat aku tinggalkan kepada kalian selain aku telah berusaha dengan segala daya agar kalian terbiasa berada di jalan Allah. Dan meskipun aku seringkali gagal dalam memberi kalian warisan akhlak yang agung sebagaimana akhlak Rasulullah (saw), tetapi paling tidak kalian telah mengetahui bagaimana cara menghadirkannya jika kalian mau. Dan sekiranya ada benda2 yang aku tinggalkan pada kalian, maka orang terbaik diantara kalian adalah dia yang paling tidak memerlukannya.

Keluarga-ku, jika kelak kalian merindukanku, maka pasti dan pasti kalian akan menjumpaiku di akhirat hanya jika Allah (swt) ridho kepada kalian. Yang demikian adalah jika aku tercampak ke dalam neraka, maka sebagai ahli surga kalian dapat dengan mudah menziarahiku. Sebaliknya, jika dengan rahmat-Nya, Allah (swt) memasukkanku sebagai salah seorang ahli surga, maka sesungguhnya tiada halangan apapun antara sesama ahli surga untuk saling menziarahinya.

Dan jika datang kepadamu orang2 agar kalian mengikuti cara hidup lain selain yang telah diajarkan oleh Rasulullah (saw), maka kuatkanlah keyakinan kalian dan gigitlah erat2 agama (Islam) ini dengan gerahammu dan katakan dengan tegas dan tekad yang bulat, “Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia dari golongan orang musyrik.”

لا اله الا الله محمد رسول الله

subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.

 

 

” DALAM SEBUAH PENANTIAN HADIRNYA SANG JODOH “


” DALAM SEBUAH PENANTIAN HADIRNYA SANG JODOH ”

Sahabat Masih merasa gelisah dalam sebuah penantian untuk mendapatkan jodoh yang baik buat kita?

Semoga ini dapat menentramkan hati kita.

Yang awalnya jauh dari kita,
Bisa tiba-tiba mendekat kepada kita.
Yang sebelumnya acuh tak acuh kepda kita,
Bisa saja dengan tiba-tiba memberi perhatian kepada kita.
Yang tak pernah terbayangkan kenalpun sebelumnya,
Bisa dengan tiba-tiba datang berkenalan kepada kita.

Begitu juga sebaliknya,
Yang sebelumnya sudah dekat,
Bisa dengan tiba-tiba menjauh dari kita.
Yang sebelumnya nyata-nyata telah menyayangi kita,
Bisa tiba-tiba justru membenci kita.
Yang hampir pasti sudah dijadwalkan hari pernikahanpun,
Kadang-kadang digagalkan salah satu pihak dengan berbagai macam alasan.

Itulah jodoh!

Sebuah hal yang teramat misteri bagi kita.
Sebuah hal yang teramat sulit untuk ditebak.
Jodoh adalah hak-Nya.
Kita boleh telah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya,
Akan tetapi Dia jugalah penentu akhirnya.

Ingatlah,
ALLAH selalu punya cara untuk mempertemukan seseorang dengan calon pasangan jodohnya.
ALLAH juga selalu punya cara untuk memisahkan seseorang dengan calon pasangan jodohnya.
Tapi yakinlah,
ALLAH telah ‘menuliskan’ calon-calon terbaik untuk kita.
Dan itu bukan hal yang sulit dengan segala kuasa-Nya.
Dengan segala
kehendak-Nya.

Dan ketahuilah,
Hanya soal waktu sajalah bahwa rencana-Nya akhirnya bakal datang menghampiri kita.
Tak perlu merasa risau bukan?

Jadi tetap tersenyumlah dalam sebuah penantian untuk menjemput pasangan jodoh kita.
Tentunya yang terbaik bagi-Nya untuk dipertemukan dengan kita.